Jenuh?
Seharusnya kita harus bersyukur karena masih dalam keadaan cukup seperti sekarang ini. Di luar sana masih banyak yang ingin tetap melanjutkan pendidikan namun terkendala oleh banyak hal. Pada sebuah drama lawas korea yang berjudul Phoenix, saya mempelajari banyak hal mengenai masa depan dari seorang yang rajin berusaha dan tak berhenti menyerah pada saat ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Walaupun ia hanya seorang miskin dan yatim piatu, ia mampu menjadi seorang direktur di sebuah perusahaan ternama selepas ia menyelesaikan program magisternya. Ia berusaha untuk terus belajar, agar terus mendapat beasiswa, karena ia bukan orang yang mampu untuk mengenyam pendidikan yang memang mahal. Hingga akhirnya, ia menjadi seorang direktur perusahaan besar. Teman-teman semasa kuliahnya sangat kagum akan kegigihannya.
Seorang yang menapaki anak tangga satu persatu mulai dari anak tangga paling dasar hingga anak tangga terakhir, akan lebih mampu menjalani kehidupan bagaimanapun keadaannya, apakah susah maupun senang ia akan siap untuk menjalaninya, karena ia telah melalui hidup dalam berbagai fase. Oleh karena itu, pepatah ini harus terus diyakini dalam hati kita “berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”.
Percayalah tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan, selama kita terus yakin dan membawa diri ke arah yang dicita-citakan, serta tak angkuh dan senantiasa berdoa kepada-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang Maha Rahman, Maha Rahiim.
Post a Comment for "Jenuh?"
Peraturan Berkomentar
- Diharapkan menggunakan kata-kata yang santun, baik, dan sopan.
- Berkomentarlah sesuai dengan topik (relevan).
- Dilarang keras komentar yang mengandung SARA, pornografi, kekerasan, dan pelecehan.
- Komentar dengan link promo akan masuk spam.
Terima kasih.